Kamis, 21 Juli 2011

pohong keju pinggir dalan

Resep Masakan Indonesia
Resep Singkong Goreng Keju
17 September, 2010

SINGKONG GORENG KEJU Resep Singkong Goreng Keju
Resep Singkong Goreng Keju

Bahan Singkong Goreng Keju :

* Singkong ukuran sedang, 5 kg
* Bawang putih, 25 siung, cincang
* Air es / dingin, 5 liter
* Garam, 20 sendok makan
* Baking powder double akting 2.5 sendok makan
* Margarin, 4 sendok makan
* Minyak goreng, 1 liter

Cara membuat Singkong Goreng Keju :

1. Kupas singkong, potong menjadi 25 bagian, kukus hingga matang.
2. Masukkan bawang putih, baking powder dan garam dalam air es, aduk hingga rata. Masukkan singkong, diamkan selama 45 menit.
3. Panaskan minyak dan tambahkan margarin. Goreng singkong hingga kuning kecoklatan. Angkat, sajikan hangat.

Untuk 75 potong Singkong Goreng Keju
Cara buat pohong keju Topic List < Prev Topic | Next Topic >
Reply < Prev Message | Next Message >
mbak, coba ikutan bantu ya?
resep pohong keju aku nemuin di SAJI 127 th 2008 namanya SINGKONG GORENG CRISPY:
1 kg singkong/pohong dikupas, ptg2, cuci bersih---> grg dg api sdg hgg mtg
masukkan ke dlm bhn perendam [15g bw putih cincang hls, 1sdt kaldu ayam bubuk, 1/3sdm garam, 1L air es, 1sdm BPDA] diamkam 15 menit. goreng sebentar, angkat n tiriskan. rendam lg 10 menit. grg hgg merekah n matang.
bs dimakan lgs ato dikasih parutan keju cheddar..

Senin, 18 April 2011

es pisang ijo

Resep Es Pisang IJO.cara membuat Es Pisang IJO
Untuk membuat es pisang ijo yang enak seperti di waralaba justmine atau aladin, anda bisa menggunakan resep di bawah ini. Konon resep pisang ini ditemukan dari makasar. Dan dijamin rasanya akan membuat tubuh ketagihan, silahkan di coba dan rasakan bagaimana dampaknya.
Bahan yang diperlukan untuk membuat Es Pisang Ijo

* 1/2 tetes pewarna hijau
* 50 g tepung sagu
* 175 g tepung beras, ayak
* 1/2 sdt garam
* 100 ml air daun suji
* 6 buah pisang raja matang
* 300 ml air

Sedangkan untuk buburnya, bahan dari resep ini adalah
Bubur:

* 800 ml santan dari 1 butir kelapa parut
* 50 g tepung beras
* 75 g gula pasir
* 1 lembar daun pandan, simpulkan
* 1/4 sdt garam

Bahan Pelengkap untuk resep pisang ijo :

* Es Serut
* 100 ml sirop cocopandan, siap pakai
* 100 ml susu kental manis

CARA MEMBUAT:

1. Campurkan tepung beras, garam, air, air daun suji, dan pewarna hijau, aduk rata. Jerang di atas api kecil hingga mendidih sambil aduk-aduk agar adonan tidak berbutir. Angkat.
2. Masukkan tepung sagu sedikit demi sedikit sambil aduk-aduk hingga kalis. Bagi adonan menjadi 6 bagian. Bulatkan dan tipiskan hingga 1/2 cm.
3. Balut setiap pisang dengan adonan tepung beras hingga semua bagian tertutup rata.
4. Rebus pisang dalam air mendidih hingga mengapung dan adonan matang. Angkat. Tiriskan. Sisihkan.
5. Bubur: Campurkan santan, tepung terigu, gula pasir, daun pandan dan garam, aduk rata. Jerang di atas api sedang sambil aduk-aduk hingga kental. Angkat.
6. Penyajian: Potong-potong pisang ijo. Letakkan di atas piring saji. Tuangkan bubur. Tambahkan es serut, sirop, dan susu kental manis.
7. Sajikan segera.

Es pisang ijo diatas akan menghasilkan 6 porsi dengan kandungan kalori Kalori per porsi 397. Begitulah resep untuk membuat es yang yami ini. Gampang kan!!! Silahkan anda coba!

Jumat, 04 Februari 2011

kaiman agustus 2010

Top of Form

Kaiman dan jamur tiram (dari supir menjadi wirausahawan produktif)

Bottom of Form

August 11, 2010

http://theangel.files.wordpress.com/2010/08/jamurtiram.jpg?w=150&h=112Kaiman, 49 tahun, adalah contoh sosok pengusaha kecil yang mengalami keberhasilan dalam menekuni usaha budidaya jamur tiram berlokasi di Desa Bulu Kandang, Kec. Prigen, Kab. Pasuruan, Jawa Timur

Bapak dua anak itu merintis usaha tersebut sejak 2005 dengan susah payah, dan kini secara rutin telah memasok jamur tiram ke pelanggan rata-rata 100 kg/hari dengan harga jual Rp10.000/kg serta 1.000 unit baglog/media tanam dengan harga jual Rp2.250 per unit, sesudah memperoleh pembinaan dari PT HM Sampoerna Tbk mencakup bantuan peralatan, manajemen serta promosi.

Sebelum menjadi petani jamur tiram, Kaiman selama 14 tahun, sejak 1995 bekerja sebagai sopir angkutan barang rute Surabaya – Bali. Bosan menjalankan kendaraan angkutan barang antar provinsi, lelaki bertubuh kecil itu lantas menghentikan profesinya dan membeli kendaraan bermotor roda empat sistem kredit untuk dioperasikan sebagai angkutan kota di wilayah Kab. Pasuruan.

Akibat sepinya volume penumpang, maka Kaiman tidak memperoleh pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam rumahtangga. Sehingga dia pun tidak melanjutkan usaha angkutan kota.

“Peluang kerja sangat sempit bagi saya sebab saya tidak punya ijazah, mengingat tidak tamat Sekolah Dasar (SD). Dalam keadaan seperti ini, pada 2005 ada tawaran untuk mengikuti pelatihan kewirausahaan di bidang budidaya jamur dari HM Sampoerna, maka saya mengikutinya,” ujar Kaiman.

Desa tempat tinggal Kaiman memang berada di sekitar pabrik sigaret kretek mesin (SKM) yang dioperasikan PT HM Sampoerna Tbk di Sukorejo, Kab. Pasuruan. Dan industri rokok tersebut memiliki program pemberdayaan masyarakat desa berupa pelatihan usaha sesuai potensi desa setempat, yang dilakukan melalui lembaga Pusat Pelatihan Kewirausahaan (PPK) Sampoerna.

Kaiman mengaku pada 2005 mengikuti pelatihan usaha di PPK Sampoerna selama 14 hari berupa bimbingan tentang pengadaan bibit sistem kultur jaringan, proses pembuatan media tanam jamur tiram dan metode pembudidayaannya. Bahkan ada pula pelatihan membuat makanan berbahan baku jamur.

Ada 20 peserta dari Desa Bulu Kandang yang turut dalam pelatihan budidaya jamur tiram, kemudian secara berbarengan memulai usaha tersebut. Tetapi dalam perkembangannya beberapa orang tidak berlanjut dan sebagian besar lainnya merintis pertanian jamur termasuk Kaiman.

Dengan bermodalkan 1.000 unit baglog, Kaiman memulai usaha budidaya jamur tiram dengan penuh keseriusan. Tempat budidaya yakni bangunan berdinding gedeg/bambu telah dimiliki, maka wirausaha jamur dapat dilaksanakan.

Berdasarkan ilmu yang diperoleh dari pelatihan, media tanam terdiri dari serbuk kayu gergajian, dedak/katul, tepung jagung dan kalsium yang dibungkus plastik dengan bobot 1,1 kg per unit baglog.

Kumbung seluas 50 m2 (lebar 5 meter x panjang 10 meter) dapat dimanfaatkan untuk pembudidayaan 5.000 unit baglog.“Jamur tiram tergolong tanaman yang cepat tumbuh dan setiap unit baglog dapat menghasilkan panenan hingga 1 kg selama 5 bulan, lalu diganti media tanam baru. Tetapi saat panen perdana saya kesulitan mencari pasar,” kenang Kaiman.

Untuk itu, dia melakukan penjualan keliling guna menawarkan jamur tiram ke restoran dan swalayan, sementara di pasar tradisional umumnya belum terbiasa digunakan menjual komoditas tersebut sebab masyarakat luas belum terbiasa mengkonsumsi jamur tiram.

Dengan didasari ketekunan untuk meraih keberhasilan, Kaiman tidak lelah memasarkan jamur tiram ke calon pembeli potensial yakni para pengepul maupun restoran pengguna jamur untuk bahan masakan.

“Selain mencari terobosan pasar sendiri, saya juga dibantu PPK Sampoerna untuk mempromosikan jamur yang dipajang di etalase PPK Sampoerna sekaligus diikutkan pameran bersama pengusaha kecil lainnya yang dibina Sampoerna,” papar Kaiman.

Berkat ketekunan dalam memperluas pasar, Kaiman berhasil mendapatkan order dari para pengepul maupun restoran di berbagai kota (tidak terbatas di wilayah Kab. Pasuruan). Seiring semakin besarnya daya serap pasar, Kaiman pun dapat meningkatkan volume usahanya.

Kini dia memiliki beberapa kumbung yang digunakan membudidayakan puluhan ribu unit baglog. Selain itu, juga memenuhi permintaan baglog dari petani Dengan demikian, Kaiman mampu memunculkan petani-petani jamur di beberapa daerah.

Sesuai tuntutan pasar, Kaiman harus menyiapkan jamur dan baglog dalam jumlah yang cukup. Untuk menggerakkan kegiatan usahanya, dia kini didukung 12 tenaga kerja yang diupah secara harian.

“Saya kini rata-rata memasok baglog sebanyak 1.000 unit per hari dengan harga jual Rp2.250 per unit antara lain memenuhi permintaan dari Dinas Pertanian dan Perum Perhutani di beberapa kabupaten/kota, selain pesanan langsung dari petani/pembudidaya. Ini membuktikan konsumsi jamur semakin meningkat,” papar Kaiman.

Meningkatnya konsumsi jamur otomatis berdampak positif terhadap peningkatan omset Kaiman. Soalnya, harga jual jamur tiram sebesar Rp10.000/kg, sedangkan Kaiman mampu memasarkan 100 kg/per hari memenuhi pengepul dan restoran.

Untuk memperlancar kegiatan usaha budidaya jamur tiram dibutuhkan ketersediaan bahan baku utama yakni serbuk gergajian kayu. Masalahnya, serbuk kayu gergajian di Kab. Pasuruan kini mulai langka, sehingga harus dicari hingga kabupaten-kabupaten tetangga yakni di Kab. Malang dan Kab. Lumajang.

Harga beli serbuk kayu Rp8.000 per sak ukuran 40 kg, yang dapat diolah menjadi 25 unit baglog, sehingga berdasarkan kalkulasi cukup menguntungkan kendati ditambah jenis bahan lain untuk media tanam.

Sejalan dengan berkembangnya usaha budidaya jamur tiram dan produksi baglog, Kaiman kini benar-benar mampu menikmati hasilnya. Dia optimis usaha yang digelutinya sejak empat tahun terakhir akan mampu meningkat lagi di masa-masa mendatang.

Community Development Executive PT HM Sampoerna, Widowati, menjelaskan Kaiman merupakan bagian dari puluhan pengusaha kecil binaan perusahaan tersebut yang masih perlu pendampingan hingga benar-benar mampu mandiri.

“Kami sejak tahun lalu juga mengoperasikan UKM (Usaha Kecil Menengah) Center di Central Business District Taman Dayu, Kab. Pasuruan, yang memiliki fasilitas untuk men-display produk yang dihasilkan mitra binaan. UKM Center juga dijadikan ajang per-temuan sesama pengusaha kecil untuk saling tukar informasi dan berlatih tentang pemasaran,” papar Widowati.(www.bisnis.com/life inspirasi negeri)

Bisnis budidaya jamur tiram ternyata menjadi salah satu bisnis yang sangat menjanjikan saat ini. Selain hanya memerlukan modal yang relatif terjangkau, jamur tiram ini mempunyai harga jual yang tinggi. Kisah sukses ini dialami Kaiman asal Jawa Timur. Dengan modal nol, saat ini bisnis budidaya jamur tiramnya mampu meraup untung mencapai Rp. 150 juta/bulan.

Kesuksesan menjalani bisnis jamur tiram membawa berkah bagi kehidupan Kaiman. Bisnis jamur tiram dilakukan Kaiman sejak awal 2005 melalui kisah yang penuh liku. Sebelum menjadi pengusaha jamur tiram, Kaiman adalah seorang sopir angkutan barang. Akibat turunnya volume pengiriman barang pada saat itu, Kaiman memutuskan untuk berhenti menjadi sopir. Karena hasil yang diperolehnya tak dapat mencukupi kebutuhan keluarganya sehari-hari. Di tengah kegalauan, Kaiman yang tak memiliki pekerjaan tetap, sedangkan kebutuhan untuk keluarga sehari-hari harus dipenuhi, membuatnya mencari jalan pintas untuk memenuhi tuntutan hidup dengan bekerja sebagai preman, sebagaimana dituturkannya kepada Info PDN. Kaiman bercerita tentang awal mula kesuksesannya dalam bisnis budidaya jamur tiram ini bertepatan pada saat krisis moneter melanda Indonesia pada tahun 1997, perusahaan tempatnya bekerja memutuskan hubungan kerja sebagai sopir. ”Hidup sedang sulit, ditambah derita terkena PHK. Akhirnya saya berfikir bagaimana cara mendapatkan uang secara cepat, ya jadi preman itulah,” ujar Kaiman. Dengan pekerjaan sebagai preman yang dijalaninya, membuat kedua orang tua Kaiman saat itu prihatin. Bagaimana tidak, jangankan punya waktu untuk membantu beberapa orang adiknya untuk mandiri, anak dan istrinya pun sempat terlantar. ”Karena iba melihat kedua orang tua dan anak-anak, akhirnya saya memutuskan berhenti dari pekerjaan yang tidak baik itu,” ucap Kaiman.

Di tengah keputusasaan, pria yang tak tamat pendidikan SD itu diajak mengikuti pelatihan kewirausahaan budi daya jamur yang diadakan oleh PT. HM Sampoerna Tbk. ”Mau kerja yang layak tidak mungkin karena tidak memiliki ijazah serta keahlian, maka tak ada pilihan lain bagi saya, kecuali mengikuti pelatihan itu,” tutur Kaiman. Meski telah mengikuti pelatihan budi daya jamur secara intensif, tak terlintas di benak Kaiman untuk terus menerus menekuni budidaya tanaman pangan itu. Sumber motivasinya dikala itu hanyalah berkeinginan mengangkat derajat hidup keluarga. ”Sebenarnya tadinya tak ada niat menjadi pengusaha jamur. Memilih berbudidaya jamur juga sangat kebetulan. Sebab, di desa saya banyak sekali limbah serbuk kayu. Dari pelatihan, saya tahu bahwa limbah tersebut dapat menjadi media tanam jamur tiram,” tegas Kaiman. Melalui Pusat Pelatihan Kewirausahaan Sampoerna, yang saat ini bernama Pusat Pengembangan Kewirausahan (PPK) Sampoerna, pada 2005 Kaiman mendapatkan bantuan bibit jamur tiram sebanyak seratus baglog (media tanam). Selain bibit, PPK juga menyediakan seorang pendamping yang membantu menjalankan usahanya.”Awalnya sering gagal panen. Dari menanam seribu benih, yang berhasil hanya 500 jamur tiram. Penyebabnya adalah kontaminasi benih dan hama. Jamur tiram itu dibudidayakan secara organik. Jadi, jika hama menyerang tak boleh dibasmi menggunakan pestisida,” ujar Kaiman. Selain persoalan hama, pada saat awal mulai usaha Kaiman diuji dengan masalah pemasaran. Karena beberapa tahun yang lalu muncul image kuat di masyarakat tentang jamur tak aman dikonsumsi karena mengandung racun. Namun, dengan penuh keyakinan Kaimanpun mencoba memasarkan ke pasar-pasar dengan meyakinkan calon pembeli bahwa jamur tiram merupakan jamur atau makanan yang aman dikonsumsi, bergizi tinggi, dan bisa diolah dalam berbagai variasi hidangan makanan. Setelah dua tahun berusaha, berkat ketekunan perlahan-lahan penjualan jamur hasil budidaya buah tangannya meningkat.

Saat permintaan terhadap bibit baglog mencapai 1.500 unit, terfikirlah oleh Kaiman untuk ekspansi usaha. Namun apalah daya, Kaiman terbentur masalah modal. Sebab, hasil penjualan bibit jamur tak cukup untuk meluaskan tempat produksi. Akhirnya, melalui pinjaman BPKB kendaraan kerabatnya sebagai agunan, Kaiman lantas nekat mengajukan permohonan kredit sebesar Rp. 10 juta kepada bank. ”ternyata perhitungan saya tepat. Penjualan saya terus meningkat sehingga dapat melunasi kredit bank sebelum jatuh tempo,” tutur Kaiman. Melihat kegigihan Kaiman saat itu, pihak bank pun tak segan-segan memberikan kepercayaan pinjaman untuk kedua kalinya, jumlah pinjaman dua kali lipat dari sebelumnya. Dua tahun setelah mengawali usaha, Kaiman mampu mendapatkan laba bersih rata-rata Rp 2,5 juta/bulan. Saat itu satu unit baglog bibit jamur dibanderolnya dengan harga Rp. 1.800 sampai Rp. 2.250. Padahal, modal awal untuk media tanam yang terdiri atas serbuk kayu, tepung jagung, kalsium serta lainnya tak lebih dari Rp. 1000/unit Meskipun dapat dikatakan sebagai pengusaha baru, naluri bisnisnya yang dimiliki Kaiman cukup tepat. Kaiman menyadari bahwa menjual bibit jamur tiram lebih menguntungkan dari pada menjual jamur tiram siap olah. Diperkirakan sejak tiga tahun lalu, 80 persen pendapatan usaha jamurnya berasal dari berjualan baglog, sedangkan sisanya diperoleh dari berjualan jamur tiram. ”Jamur tiram tergolong tanaman yang dapat tumbuh cepat. Setiap baglog jamur tiram bisa menghasilkan panen hingga 1 kg selama lima bulan, lalu diganti dengan media tanam baru,” jelas Kaiman.

Pada tahun 2008, Kaiman memberanikan diri melakukan ekspansi pasar dengan menjual produknya ke luar pulau, seperti Bali, Nusa Tenggara Barar, hingga Kalimantan. Setahun kemudian, Kaiman terus berinovasi dengan memperbaiki kemasan produk jamur tiram dengan menggunakan styrofoam, serta memberikan merek pada jamurnya dengan nama Jatiman (Jamur Tiram Kaiman). ”Dengan memiliki kemasan, membuat harga jamur saya meningkat dua kali lipat. Nama ”Jatiman” merupakan nama merk pemberian oleh salah satu mahasiswa progam best student Sampoerna 2009,” ujar Kaiman. Untuk jamur tiram siap olah, saat ini Kaiman mematok harga sekitar Rp. 10.000/kg. Pangsa pasar konsumennya adalah rumah makan atau restauran, supermarket, hingga penjual panganan jamur crispy di Surabaya dan Pasuruan. Saat ini Kaiman telah miliki lima kumbung tempat produksi jamur tiram. Kaiman pun kini mampu menjual 60 ribu baglog setiap bulan atau 40 kali lipat lebih banyak dari pada omzetnya saat mengawali usaha. ”Saya sekarang bisa menikmati keuntungan bersih Rp. 30 jutaan/bulan, dengan omzet mencapai Rp. 130 juta hingga Rp. 150 juta/bulan,” tutur Kaiman.

Diantara jamur tiram yang dibudidayakannya, saat ini Kaiman memiliki dua jenis produk bibit unggulan, diantaranya jenis Formula 1 (F1) serta serta Formula 2. untuk bibit F1 seharga Rp. 150/botol kecil, serta bibit F2 dihargai hanya sepersepuluh. ”Peminat F1 memang lebih tinggi, sebab dengan satu botol F1 dapat menjadi 60 botol bibit F2 berkualitas,” jelas Kaiman. Dari hasil usahanya saat ini, Kaiman tinggal menikmati hasilnya, itu terlihat dengan tiga rumah yang dimiliki, lahan 1 hektare untuk budidaya jamur serta empat kendaraan umum dan kendaraan roda dua yang terparkir dirumahnya. ”cita-cita saya kedepan sederhana, saya tidak rakus, yang penting usaha saya terus maju agar tak lontang-lantung seperti dulu,” tandas Kaiman. Di sisi lain Kaiman juga memiliki hati yang mulia. Demi membantu sesama, dengan keahliannya ia berharap dapat membantu para petani lain untuk memulai usaha di bidang jamur tiram. saat ini Kaiman memiliki 20 karyawan yang dipekerjakan dengan bayaran harian. Dari keseluruhan karyawan berlatar belakang kelam sepertinya dulu.

http://ditjenpdn.depdag.go.id/images/webimage/Budidaya%20Jamur%20Tiram_3.jpg

Pengalaman Unik
Salah satu pengalaman unik yang pernah dialami pria kelahiran 1960 itu adalah ketika didaulat sebagai pembicara di Bandung beberapa tahun lalu. ”walupun saya tak percaya diri, saya paksakan untuk menerima undangan. Bagaimana tak tergiur, akomodasi dan transportasi ditanggung panitia. Juga dapat uang Rp. 15 juta,” ujar Kaiman. Sejak berhasil sebagai petani jamur tiram, saat ini banyak yang memintanya untuk menjadi pembicara. Kaimanpun
kini didaulat sebagai pembicara tetap di pelatihan-pelatihan yang digelar Dinas UKM dan Koperasi Pemprov Jawa Timur maupun Dinas pertanian. Saat ini Kaiman juga sering menerima para peneliti yang magang di rumahnya.
Tak hanya mahasiswa maupun akademisi yang tertarik akan keberhasilannya dalam mengembangkan bibit jamur tiram organik super. Bahkan, banyak tamu dari luar negeri yang mampir ke rumahnya untuk sekedar membeli atau hanya untuk konsultasi. ”dan bahkan beberapa tamu dari luar negeri, yang kebanyakan berasal dari Tiongkok dan Taiwan,” ujar Kaiman. Bagi meraka yang ingin menjalani usaha apapun jangan berputus asa sebagaimana kisah Kaiman ini. Petuah orang tua mengatakan, Indonesia ini negara yang sangat kaya. Sebatang kayu pun akan tumbuh bila di tanam di tanah air kita ini. Awal yang penting adalah niat, berdoa, yang kemudian berusaha. Selanjutnya biarkan Tuhan yang tuntun kita.

(sumber :Majalah Info PDN edisi September 2010)

Last Updated on Tuesday, 14 December 2010 04:04

Main Menu



Minggu, 14 November 2010

lagi jamur











  1. Abon jamur tiram
  2. jamur tiram tumis tahu sutra
  3. kripik jamur tiram
  4. tumis jamur putih
  5. pepes jamur
  6. lumpia jamur dan ayam


Senin, 08 November 2010

jamur

24 kliping seputar desa

Jul

09

Agoes, dari Iseng Jadi Pengusaha Jamur

Oleh suryokoco adiprawiro 8 Komentar


[ kompas.com Jumat, 10 Juli 2009 | 14:32 WIB ] Agoes Poernomo, pendiri usaha jamur UD Payung Manfaat, tak pernah membayangkan bahwa ia bakal menjadi pengusaha jamur seperti sekarang. Semula, pria kelahiran Blitar ini hanya iseng mencoba membuat bibit jamur merang di sekeliling rumahnya. Apalagi, keluarganya penyuka masakan jamur. Ternyata, selain hasilnya bagus, jamurnya juga disukai tetangganya. Agoes pun mulai memperbanyak bibit jamur yang disemainya.

Namun, aktivitas yang dilakoninya sejak tahun 1976 itu hanya bertahan setahun. Sebab, informasi tentang jamur masih sangat terbatas. Ketika itu, bapak dua anak yang masih berstatus pegawai di Departemen Kesehatan di Blitar itu akhirnya kembali menekuni bisnis sampingannya yang lain, yaitu usaha bengkel motor, pembuatan mebel kayu, dan kerajinan batu.

Meski tidak lagi membuat bibit jamur, Agoes terus mengikuti perkembangan bisnis jamur di Blitar. Uniknya, setelah tak menyentuh bisnis jamur beberapa tahun, ternyata nasib membawanya kembali ke budidaya jamur.

Lantaran melihat besarnya peluang bisnis jamur di Blitar dan jumlah pemainnya yang masih sedikit, Agoes memutuskan untuk kembali menekuni budidaya jamur pada 1996. Tapi, ia fokus menggarap bisnis jamur kayu. “Pertimbangannya secara ekonomi, produksinya lebih gampang,” papar Agoes.

Kali ini, Agoes serius menekuni bisnis ini. Pria berumur 59 tahun ini membangun satu rumah kecil di Desa Sumberdiren sebagai pusat usahanya. Ia memajang nama Toko Jamur. Untuk semua ini, dia mengeluarkan modal sekitar Rp 6 juta.

Karena ingin lebih fokus di bisnis jamur, Agoes mengajukan pensiun dini di tempatnya bekerja pada tahun 2000. Selanjutnya, bersama putra pertamanya, Agoes makin serius menekuni bisnis jamur. Ia mengubah nama usahanya menjadi UD Payung Manfaat.

Bisnis Agoes mengalami masa keemasan dari tahun 1998 hingga 2000. Kala itu, dia bisa memproduksi jamur kering maupun jamur segar hingga 6 kuintal setiap bulan.

Agoes pun rajin memberikan penyuluhan tentang budidaya jamur kepada para petani. Bahkan, saat ini, di Blitar saja ia punya sekitar 300 petani plasma binaan. Omzet di tahun pertamanya yang hanya Rp 10 juta per bulan kini berkembang hingga lima kali lipat.

UD Payung Manfaat sudah bisa memproduksi bibit sendiri dan mengolah jamur menjadi berbagai jenis makanan. Dengan dua pabrik serta rumah jamur yang dimilikinya, aset usaha Agoes kini mencapai Rp 700 juta.

Belajar secara otodidak

Menariknya, Agoes mempelajari semuanya dengan otodidak. Ia tak segan melancong ke luar daerah untuk belajar lebih dalam tentang jamur dari petani jamur lain.

Namun, meski tidak mempunyai pengetahuan cukup, Agoes memiliki semangat tinggi untuk belajar. Pada masa awal usahanya, di 1996, anak keenam dari 11 bersaudara ini belajar budidaya jamur lewat berbagai literatur, termasuk buku panduan terbitan dinas pertanian dan kehutanan. “Dua tahun pertama memang berat, cari informasi ke mana-mana, juga cari bibit sampai ke luar daerah,” kenang pria 59 tahun ini.

Setelah merasa memiliki pengetahuan lumayan memadai, ia mulai menjalin kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang dan Universitas Airlangga Surabaya. Dengan kedua kampus itu, ia menggelar penelitian dan pengembangan budidaya jamur. Dari sini, ia belajar soal pemilihan media tanam.

Bersama putra pertamanya, Agung Hidayanto, Agoes juga beberapa kali melakukan studi banding ke petani jamur di wilayah Lembang, Bogor dan Yogyakarta. Tujuannya untuk mendalami budidaya jamur secara langsung.

Berbekal ilmu dari petani, dia belajar memodifikasi cara pembudidayaan mereka. Ternyata langkah-langkah itu membuahkan hasil. Bahkan, ia sukses membudidayakan jamur di wilayah Blitar, daerah dataran rendah yang sebenarnya kurang cocok untuk bertanam jamur.

Produktivitas dan kualitas tanaman jamurnya tak kalah dengan yang dihasilkan petani di dataran tinggi. Maka, dari sekedar budidaya, pada awal 1998, ia membuka toko untuk berjualan jamur.

Lini usaha Agoes kian bertambah. Kalau awalnya ia hanya memproduksi jamur kayu segar dan kering, sejak punya toko, dia mulai menjual bibit jamur dan media tanamnya. Pada tahun-tahun tersebut, dalam sebulan ia bisa menghasilkan 6 kuintal jamur segar, 4 kuintal jamur kering dan sekitar 3.000 media tanam yang sudah berbibit.

Pada 2000, Agoes melangkah lebih jauh lagi. Ia tak hanya mengolah jamur menjadi makanan seperti kripik jamur, kopi jamur, hingga kapsul jamur. Ia juga mengganti mereknya, dari semula Toko Jamur, menjadi merek Payung Manfaat. Ia memilih nama itu agar sesuai dengan visi usahanya yang ingin memberi perlindungan (payung) kepada masyarakat.

Di tahun yang sama, dia juga mendapatkan sertifikat dari Dinas Kesehatan untuk semua proses dan hasil produknya. Melihat berbagai kemajuan itu, Agoes makin jatuh hati pada jamur. Agar bisa lebih fokus mengembangkan Payung Manfaat, pria lulusan SMA ini pun mengajukan pensiun dini pada tahun 2000, enam tahun lebih cepat dari jadwal pensiunnya.

Sejak pensiun dini, Agoes kian optimistis terus mengembangkan usahanya. Dalam jangka pendek ini, dia ingin meningkatkan kapasitas produksinya. Selain itu, lelaki tamatan SMA ini terus melakukan inovasi, baik terkait bahan baku, proses pengolahan, hasil produksi, maupun pemasarannya.

Semua itu adalah bagian dari upayanya memujudkan impian besarnya. “Ekspansi ke seluruh Nusantara dengan pengembangan plasma adalah impian terbesar saya,” ujar kakek satu cucu ini.

Agoes yakin, pengembangan plasma di seluruh daerah Indonesia tidak terlalu susah. Sebab, sejak awal dia sudah melakukan pelatihan gratis kepada para petani jamur. Bukan hanya untuk petani di Blitar, Agoes juga memberikan pelatihan kepada para petani dari berbagai daerah lain. “Ini menjadi kebahagiaan tersendiri. Banyak orang bisa belajar dari pengalaman saya,” tuturnya.

Kerelaan Agoes berbagi ilmu inilah yang membuatnya sukses mengembangkan jaringan plasma selama ini. Saat ini dia sudah punya 300 petani plasma di Blitar. Dalam skema plasma ini, Agoes menyediakan bibit jamur dan menampung hasil panen. Jadi petani tinggal memelihara tanamannya saja.

Ke depan, Agoes berharap bisa merangkul ribuan orang yang pernah mendapat pelatihan darinya, khususnya yang berasal dari luar Jawa. Agoes akan memberi bimbingan dan konsultasi bagi mereka yang mau menjadi petani plasma. Da akan memanfaatkan teknologi agar konsultasi bisa kontinyu.

Seiring usianya yang kian bertambah, Agoes mundur perlahan dari kepadatan aktivitas bisnisnya. Sejak tahun 2000, meski masih memegang kendali bisnis, dia tak lagi turun tangan langsung memberi pelatihan.

Lalu sejak 2006, dia mendelegasikan kendali bisnis kepada putra sulungnya, Agung Hidayanto. Impian besarnya pun dia titipkan ke pundak Agung yang sejak awal ikut membesarkan Payung Manfaat. “Sekarang saya hanya turun tangan untuk pembibitan saja,” tuturnya.

Sebagai pegangan bagi penerus bisnisnya, Agoes mewariskan prinsip utama yang selalu dipegangnya selama ini. “Kunci sukses berbisnis adalah ketekunan, serta tidak pelit berbagi ilmu, karena itu sebuah bentuk ibadah,” ujar Agoes.

Dia juga berharap putranya bisa mengembangkan bisnis jamurnya dengan menerapkan teknologi tepat guna. “Dan jangan lupa menjadikan pengalaman sebagai guru terbaik,” ujar Agoes membagikan nasehatnya kepada putra tertuanya itu.

Membuat Tepung Jamur

Tepung jamur

Selain Rasa jamur yang mirip daging, khasiat jamur yang bermanfaat baik untuk kesehatan membuat banyak orang mencoba modifikasi makanan baru dengan bahan jamur. Salah satunya membuat tepung dengan bahan dasar jamur. Dengan dibuat tepung maka jamur bisa lebih tahan lama dan dapat digunakan sewaktu-waktu.

Cara membuatnya gampang, pertama potong kecil-kecil jamur tiram, kuping atau jamur yang anda sukai. Kemudian taruh dalam loyang dan masukkan dalam oven sampai jamur kering crispy. Kemudian jamur yang sudah kering tersebut bisa ditumbuk halus menjadi tepung. Bisa juga digunakan food processor, blender atau bahkan coffee grinder. Kemudian tepung tersebut bisa disimpan dibotol atau wadah plastik yang penting tempatnya kering, atau langsung digunakan dalam masakan favorit anda.

Dengan dibuat tepung, banyak variasi makanan yang bisa dibuat. Tentu saja makanan yang dihasilkan memiliki sensasi rasa yang berbeda. Pernah merasakan shiomay atau bakso dari tepung jamur? Selamat mencoba.

Bahan :
Jamur 1kg, 300 g roti tawar, susu cair 500 ml, bawang bombay 150 g, margarin 4 sdm, kuning telur 4 butir, tepung panir 300 g, putih telur 4 butir, minyak goreng 1 kg, bawang putih 4 siung, merica 1 sdt, garam 1 sdm.

Peralatan :
Panci, loyang, plastik tahan panas, kertas aluminium, pengaduk, wadah plastik, dandang, wajan, susuk, serok, penghalus bumbu, cobek, pisau, sendok, penjepit.

Pengolahan :
1. Rendam roti tawar dalam air susu, kemudian haluskan dengan sendok.
2. Bawang bombay di cincang halus kemudian ditumis dengan margarin.
3. Campurkan no 1 dan no 2.
4. Jamur digiling kemudian dicampur dengan campuran 1 dan 2, kuning telur, bumbu halus, aduk rata.
5. Masukan adonan ke dalam loyang yang telah diolesi margarin, ratakan, kukus selama 30 menit.
6. Setelah dingin, potong sesuai selera.
7. celupkan potongan tadi kedalam putih telur, gulingkan dalam tepung panir.
8. Goreng di atas api kecil.
9. Nugget siap dikemas.

http://herbalinstan.blogspot.com

Jamur CrispyResep Jamur Crispy yang bikin kriuk-kriuk bisa gampang dibikin lantaran mudah membuatnya. Camilan yang enak ini membutuhkan jamur tiram yang segar sebagai bahan utamanya, dan juga telur antero. Paling enak disajikan panas-panas bersama teh atau minuman lainnya. Selamat mencoba.

Bahan-bahan

  • Satu bungkus Jamur Tiram segar (sekitar 2ons)
  • 1 Butir telur antero(utuh)
  • Garam
  • Penyedap Rasa
  • 100 gr Tepung Terigu
  • 50 gr Tepung Maizena
  • 2 gr Baking Powder

Cara Membuat

  1. Bersihkan jamur segar dari kotoran. Iris -iris memanjang.
  2. Letakkan irisan jamur ke dalam wadah, siram dengan air panas, aduk2 sebentar.
  3. Tiriskan jamur tiram, sedikit tekan/peras, hingga air berkurang.
  4. Kocok lepas telur ayam, beri garam & penyedap rasa, rasa disesuaikan selera masing-masing. Kocok hingga garam larut.
  5. Celupkan jamur ke dalam kocokan telur, lumuri rata.
  6. Masukkan celupan jamur tadi ke dalam adonan tepung, aduk-aduk dgn diremas2 hingga tepung menempel sempurna pada jamur.
  7. Panaskan api hingga sedang saja, jangan terlalu panas, goreng jamur bertepung hingga kering sempurna, angkat tiriskan, siap disajikan dengan aneka topping/taburan.

Resep kiriman dari Rachmah Setyawati

Bakso JamurResep Bakso Jamur yang satu ini khusus buat para vegetarian yang mencari alternatif untuk menggantikan daging sapi yang biasanya digunakan dalam pembuatan bakso. Jamur merupakan salah satu pengganti yang tepat, karena selain enak, banyak orang yang juga menyukainya. Bila Anda salah satu penganut vegetarian, bisa deh dicoba resep masakan yang satu ini.

Bahan-Bahan Bakso Jamur

  • Kaki jamur, blender dan peras airnya
  • Mentega bila Anda suka
  • Bumbu daging vegetarian
  • Telur putih kalau suka
  • Sagu atau tepung beras secukupnya
  • Garam, sasa, lada
  • Minyak barbeque

Cara Membuat Bakso

  1. Kaki jamur yang telah diblender sebelumnya dan diperas airnya lalu masukkan telur dan aduk rata
  2. Masukkan mentega sedikit, bumbu daging, garam, sasa, lada dan minyak barbeque, aduk rata, cicipi rasanya apakah sudah pas atau belum
  3. Masukkan sagu secukupnya (1 kg kaki jamur, kira 2 ons sagu)
  4. Bila adonan sudah licin atau menyatuh, buat bulat-bulat dari tangan seperti bikin bakso ikan
  5. Setelah terbuat bulat-bulat, bakso ditim selama kira2 15 menit sampe berubah warna

Kuah bakso bisa dibuat dari bumbu garam, lada, sasa, gula, pala dan barbeque. Selamat mencoba.

Jamur KriukResep jamur kriuk dibawah ini simpel alias mudah dibuat karena hanya mengandalkan bahan-bahan mudah seperti jamur kancing, telur, dan tepung untuk menggoreng. Beda dengan resep jamur crispy yang menggunakan jamur tiram, mungkin sajian yang satu ini bisa disajikan panas-panas sebagai variasi makanan di meja makan. Selamat mencoba.

Bahan-Bahan

  • 400 gr jamur kancing segar (biarkan utuh, jangan dibelah)
  • 1 butir telur ayam, kocok
  • 100 gr tepung roti
  • minyak untuk menggoreng

Cara membuat Jamur Kriuk

  1. Masukkan jamur dalam telur ayam yang sudah dikocok dan aduk hingga semua jamur terbungkus dengan telur
  2. Gulingkan di atas tepung roti kemudian goreng
  3. Tiriskan dan sajikan selagi hangat. Cocok dicocol dengan sambal botol

Wedang Ronde Tiga Warna ini pasti bisa buat hari-hari dingin Anda semakin berwarna dan bisa menghangatkan tubuh. Resep minuman panas berisi yang satu ini cocok untuk disajikan saat musim-musim seperti sekarang, yang kebanyakan hujan dan dingin, apalagi bila disajikan bersama teman-teman atau keluarga Anda saat ngumpul bersama.

Bahan Wedang Ronde

  • Tepung Ketan 250 gram.
  • Jahe 1 bh., memarkan.
  • Sereh 2 btg, memarkan.
  • Kacang goreng tanpa kulit.
  • Air 1 lt.
  • Gula pasir secukupnya.

Cara Membuat

  1. Pembuatan wedang diawali dengan merebus air dengan gula, sereh dan jahe sampai mendidih. Matikan api setelah mendidih.
  2. Uleni tepung ketan dengan air matang hangat sedikit demi sedikit sampai adonan bisa dibentuk.
  3. Adonan dibagi 3 bagian satu tetap putih, yang satu bagian warnai merah sedikit, satu warnai hijau (daun suji dan daun pandan ditumbuk beri air sedikit disaring). Lalu bentuk sebesar biji kelereng.
  4. Didihkan air dalam panci. Masukkan bulatan-bulatan tepung ketan atau ronde masak sampai mengapung angkat.
  5. Masukkan bulatan ronde ke dalam air wedang.

Cara penyajian wedang ronde tiga warna ini cukup mudah, tinggal tuangkan ronde ke dalam mangkuk dan ditabur dengan kacang goreng. Pastinya sedap dan akan menambah kehangatan bersama.

Kamis, 10 Desember 2009

resep sop jamur

Resep Masakan - Sup Krim Jamur PDF Print E-mail


Sumber : Sahabat Nestle

memasak : 30′
persiapan : 15′ Mudah
4 porsi

Jamur segar yang sedang berlimpah di bulan Desember bisa Anda olah menjadi sup krim yang lembut gurih. Aroma segar jamur makin kuat dengan paduan krim dan susu yang gurih. Hirup selagi hangat dengan roti panggang atau bread stick yang renyah. Rasanya pasti lebih nikmat!

Bahan:
2 sdm mentega
50 g bawang Bombay, cincang
2 siung bawang putih, cincang
300 g jamur champignon, iris tipis
300 ml air
2 buah MAGGI Kaldu Blok Rasa Ayam
5 sdm NESTLÉ® DANCOW Full Cream
300 ml air
sdt pala bubuk

Pelengkap:
Crouton
Krim Kental

Cara membuat :
Tumis bawang Bombay dan bawang putih hingga layu.
Masukkan jamur, aduk hingga layu.
Tuangi air, tambahkan MAGGI, didihkan. Angkat.
Masukkan ke dalam mangkuk blender, proses hingga lembut.
Tuang kembali ke dalam panci, didihkan.
Larutkan susu dan air, tuangkan ke dalam panci, didihkan hingga kental. Angkat.
Sajikan dengan Pelengkapnya.

Kalori : 121 Kal Protein : 4.725 gr Lemak : 7.7 gr Karbohidrat : 9.5 gr Serat : 1.21 gr

Tips :
Jamur champignon adalah jamur kancing, jamur segar yang warnanya putih dengan paying jamur berbentuk bundar seperti kancing. Bisa dibeli di pasar swalayan.

Krim kental atau double cream atau whipping cream adalah krim atau kepala susu yang kadar lemaknya di atas 40%. Dijual dalam kemasan tetrapak di pasar swalayan besar.

Crouton, adalah roti tawar yang dipotong 1×1 cm dan dipanggang/digoreng bersama mentega. Biasa dipakai untuk taburan sup atau selada. Dijual dalam kemasan karton.

Sumber

1. CV. Agro Cendawan Sembawa

2. kliping seputar desa. Agoes dari pengusahaha jamur blitar sumberdiren

3. kebunjamur.wordpress.com

4. http://resep.org/resep-wedang-ronde-tiga-warna-minuman-panas-berisi.htm

5. www.voila.web.id/.../kaiman-pemilik-usaha-budi-daya-jamur-tiram-merek-jatiman.aspx